Rabu, 24 November 2021

PENCEGAHAN STUNTING

  PENGERTIAN STUNTING DAN CARA PENCEGAHANNYA





    Pernah dengar stunting Sebagian orang mungkin asing dengan istilah tersebut, Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. 

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017. Angkanya mencapai 36,4 persen. Namun, pada 2018, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angkanya terus menurun hingga 23,6 persen, Dari data yang sama, diketahui pula stunting pada balita di Indonesia pun turun menjadi 30,8 persen. Adapun pada Riskesdas 2013, stunting balita mencapai 37,2 persen, Perlu diketahui bahwa riskesdas memang dirilis setiap lima tahun sekali. Sedangkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang antara lain disebabkan gizi buruk, Anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya tak sesuai grafik pertumbuhan standar dunia. Atau dalam bahasa yang lebih umum adalah kuntet. Dari Riskesdas 2018 itu, sangat pendek mencapai 6,7 

Penyebab Stunting 

    Stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktorfaktor berikut: 1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama 2. Retardasi pertumbuhan intrauterine 3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori 4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres 5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak 6. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan 7. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan postnatal (setelah melahirkan) 8. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi 9. Masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.

Gejala Stunting 

1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya 

2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya 

3. Berat badan rendah untuk anak seusianya 

4. Pertumbuhan tulang tertunda 

Mencegah Stunting 

    Mencegah Stunting akibat asupan gizi yang kurang dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai, Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jalan yang paling tepat agar kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan baik. Pencegahan Stunting bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini : 

1. Berikan anak gizi seimbang agar tubuhnya bisa bertambah tinggi dan untuk perkembangan otak             anak. 

2. Melakukan aktivitas fisik, minimal olah raga 30 menit setiap hari. 

3. Jangan biarkan anak tidur larut malam agar anak mendapat istirahat yang cukup.

    Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil, Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya, , pada saat bayi telah lahir, penelitian untuk mencegah Stunting menunjukkan bahwa, konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan, Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen dari total asupan kalori Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan.

     Sementara anak usia 1–3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan, Jadi, pastikan si kecil mendapat asupan protein yang cukup sejak ia pertama kali mencicipi, "Ternyata hormon pertumbuhan itu kerjanya pukul 00.00 sampai 01.00 malam. Dia (hormon) bekerja kalau tidur nyenyak. Dengan cara itu anak bisa tinggi," Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, sekitar 37,2 persen anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Kementerian Kesehatan dengan dukungan Millennium Challenge AccountIndonesia (MCA-I), melalui Program Hibah Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) melakukan Kampanye Gizi Nasional Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Salah satu intervensi dalam program PKGM adalah tentang perubahan prilaku masyarakat, yang dilakukan dalam program Kampanye Gizi Nasional (KGN). Program KGN di wilayah OKI dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI Eklusif.

    Banyaknya anak stunting akan memengaruhi kualitas generasi muda Indonesia di masa mendatang, maka dari itu orang tua wajib memperhatikan tumbuh kembang anak sebelum terlambat. 

Jumat, 22 Oktober 2021

PENGOBATAN GIGI YG DAPAT DI LAKUKAN DI RUMAH

 air garam

air garam mampu membersihkan sisa kotoran yang tersangkut di sela gigi dan mengurangi pembengkakan.

Tak hanya itu, air garam juga bisa dimanfaatkan untuk meredakan sakit tenggorokan. 

membuat air garam dengan mencamur 1 sdt garam ke dalam segelas air hangat. Gunakan larutan itu untuk berkumur selama 30 detik. Anda bisa melakukan cara ini beberapa kali dalam sehari.


bawang putih

bawang putih juga bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan sakit gigi. Hal itu disebabkan oleh allicin, senyawa dalam bawang putih yang berperan sebagai antibakteri

Pertama, remukkan sebutir bawang putih lalu tambahkan air garam. Gunakan campuran itu pada gigi Anda yang bermasalah. Cara ini berguna untuk meredakan rasa nyeri akibat sakit gigi


cengkeh

jenis rempah ini mengandung senyawa kimia yang bernama eugenol. Senyawa tersebut berperan sebagai obat bius alami.juga mengandung antiinflamasi dan antibakteri sehingga membantu Anda melawan gigi dan gusi yang terinfeksi

Ada dua cara penggunaan cengkih yang bisa Anda lakukan, yaitu menggunakan minyak cengkih dan cengkih kering.

Jika ingin memakai minyak cengkih, celupkan kapas pada minyak lalu aplikasikan pada daerah gigi yang bermasalah. Bila Anda ingin menggunakan cengkih kering, kunyah seluruh bagian cengkih agar minyak alaminya keluar. Setelah itu, letakkan cengkih pada gigi yang sakit selama 30 menit.


kompres pake es batu

Sakit gigi biasanya disertai dengan pipi bengkak. Untuk meredakan kondisi tersebut, Anda bisa mengompres pipi yang bengkak dengan es batu. Cara mengobati sakit gigi satu ini termasuk yang paling mudah dan sederhana

Kompres dingin dilakukan dengan cara membungkus beberapa keping es batu dalam sebuah handuk kecil. Lalu tempelkan handuk tersebut pada area pipi yang mengalami pembengkakan. Biarkan selama 15 menit-20 menit. Ulangi cara ini setidaknya tiga kali dalam sehari atau sampai bengkak di pipi Anda mereda.


daun jambu

Daun jambu merah memiliki sifat antiradang, antimikroba, dan sekaligus pereda nyeri (analgesik) yang bisa jadi cara mengobati sakit gigi di rumah.

merebus empat sampai lima lembar daun jambu kemudian saring dalam gelas. Diamkan dulu sampai hangat suam kuku, tambahkan sejumput garam. Gunakan larutan daun jambu tersebut sebagai obat kumur.


cuka

Cuka dapur dan cuka apel mengandung sifat antibakteri dan antimikroba yang ampuh membunuh kuman penyebab sakit gigi.

Namun, jangan berkumur dengan cuka murni. Asam dari cuka bisa merusak lapisan enamel gigi jika terpapar langsung. Maka, larutkan dulu 1/2 sdt cuka ke dalam segelas air hangat. Kumur dan tahan di daerah yang sakit selama kurang lebih 30 detik. Setelah itu, segera buang.


Apabila Anda tidak kuat dengan rasa masam dari cuka, Anda bisa teteskan cuka pada kapas dan tempelkan kapas tersebut pada gigi yang sakit. Setelah itu, segera berkumur dan sikat gigi seperti biasa dengan pasta gigi khusus gigi sensitif.


madu

Madu juga bersifat sebagai antiseptik dan antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai obat alami untuk meredakan gigi ngilu

Anda bisa melarutkan satu sendok madu ke dalam segelas air hangat dan aduk rata. Gunakan air madu tersebut sebagai obat kumur selama 30 detik. Buang bekas air kumur tadi, dan akhiri dengan minum air putih.


kunyit

Senyawa curcumin dalam kunyit diketahui efektif untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi dan meredakan peradangannya. Untuk menjaga kesehatan mulut dan mengobati gigi ngilu, 

Pertama, parut setengah ruas kunyit dan letakan pada gigi yang bermasalah selama beberapa menit. Kedua, Anda bisa mengolah kunyit menjadi pasta gigi.


Caranya, campurkan parutan kunyit dengan baking soda dan minyak kelapa. Aduk rata semua bahan tersebut sampai membentuk krim kental. Gunakan krim ini setiap kali Anda ingin menyikat gigi

Senin, 09 Agustus 2021

KARANG GIGI

 APA ITU KARANG GIGI

   Karang gigi adalah tumpukan/endapan dari sisa sisa makanan yang  mengeras di permukaan gigi.

 Penyebab terjadinya karang gigi yaitu adanya plak pada gigi yg tidak mendapatkan penanganan.plak gigi itu sendiri merupakan sebuah lapisan licin  dan tipis pada gigi yang terbentuk akibat adanya sisa sisa makanan yg tertinggal di gigi.ketika plak pada gigi tidak di tangani pada kurun waktu tertentu plak tersebut akan mengeras membentu karang gigi yg sulit untuk dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

makanan atau minuman yang dapat menyebabkan plak yaitu

1.gula

2.minuman soda

3.permen

4.dlls

seseorang memiliki resiko tinggi mengalami karang gigi apabila

1.merokok

2.jarang menyikat gigi

3.tengah mengkonsumsi obat obat an yg mempengarihi kesehatan gigi dan mulut

Pengobatan Karang Gigi

ketika plak gigi sudah mengeras dan sudah menjadi karang tidak dapat di bersihkan dengan sikat gigi saja,tetapi harus di lakukan scalling atau pembersihan karang gigi 

Cara mencegah terbentuknya karang gigi yaitu :

1.sikat gigi minimal 2x sehari

2.hindari merokok

3.kurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung gula

4.perbanyak konsumsi makanan yg bergizi 

5.banyak minum air putih

6.berkunjung ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali